Rimbo Kompos – Pada tanggal 3 Mei 2025, di aula Kantor Camat Rimbo Bujang menjadi tempat berlangsungnya diskusi penting mengenai percepatan penyelesaian masalah sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Rimbo Bujang. Diskusi ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tebo Bapak Eriyanto, Kepala Bidang Perindakop Tebo Bapak Edi Sofyan, Camat Rimbo Bujang Tuslam, para Lurah dari Wirotho Agung, Sarana Agung, dan Mandiri Agung, Ketua Pasar Sarina Rimbo Bujang, perwakilan RW dan RT sekitar TPS, serta Yayasan Nurul Jadit dan SD Muhammadiyah. Kehadiran tokoh masyarakat dan Rimbo Kompos sebagai pelaku usaha pengolahan sampah turut memperkaya pembahasan dalam diskusi ini.
Permasalahan Sampah yang Mendesak
TPS di Wirotho Agung sudah melebihi kapasitas akibat volume sampah yang datang dari berbagai sumber, tidak hanya dari masyarakat sekitar, tetapi juga dari pasar, penduduk luar daerah, serta berbagai fasilitas umum. Kondisi ini semakin diperparah dengan kebiasaan sebagian masyarakat yang membuang sampah sembarangan, menyebabkan lingkungan sekitar TPS semakin tidak tertata.
Keluhan dari masyarakat sekitar TPS, terutama dari Yayasan Nurul Jadit dan SD Muhammadiyah, terus meningkat akibat penumpukan sampah yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan lingkungan. TPS yang berdekatan dengan sekolah ini menimbulkan berbagai masalah, termasuk risiko pencemaran dan dampak negatif terhadap kesehatan siswa dan warga sekitar.
Dampak Sosial dan Lingkungan
Sampah yang menumpuk tanpa pengelolaan yang baik dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan. Selain menimbulkan bau tak sedap, sampah yang dibiarkan menumpuk dapat menjadi sarang penyakit. Hewan liar seperti tikus dan lalat sering kali berkeliaran di sekitar TPS, meningkatkan risiko penyebaran penyakit.
Selain aspek kesehatan, keberadaan sampah yang tidak terkelola dengan baik juga mempengaruhi kenyamanan masyarakat dalam beraktivitas. Anak-anak yang bersekolah di sekitar TPS sering kali harus menghadapi kondisi lingkungan yang kurang sehat, sehingga berpotensi mengganggu kegiatan belajar-mengajar.
Langkah Jangka Pendek: Mapping dan Edukasi
Dalam diskusi ini, Kadis DLH Tebo dan Dinas Perindakop mengemukakan beberapa langkah strategis yang akan segera dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah. Langkah jangka pendek meliputi:
- Mapping Sumber Sampah – Identifikasi dan pemetaan sumber sampah dilakukan untuk mengetahui asal limbah yang menyebabkan TPS melebihi kapasitas. Dengan data yang lebih jelas, diharapkan pengelolaan sampah dapat lebih terstruktur dan efisien.
- Manajemen Pengangkutan Sampah – Sistem pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan diperbaiki agar lebih teratur dan sesuai dengan kapasitas TPS yang ada.
- Edukasi Masyarakat – Sosialisasi mengenai pentingnya membuang sampah dengan tertib serta pengolahan sampah mandiri akan digalakkan guna mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPS.
Rencana Jangka Panjang: Pembangunan TPS Baru dan Perbaikan Infrastruktur
Selain langkah jangka pendek, pemerintah juga merancang solusi jangka panjang yang lebih berkelanjutan, yaitu:
- Pembangunan TPS Baru – Dengan meningkatnya volume sampah, pembangunan TPS baru menjadi solusi efektif dalam mengurangi beban TPS Wirotho Agung. TPS baru ini akan dilengkapi dengan sistem pengelolaan yang lebih modern.
- Perbaikan TPS Lama – TPS yang sudah ada akan ditata ulang agar lebih mampu menampung serta mengolah sampah dengan lebih baik.

Peran Rimbo Kompos dalam Pengelolaan Sampah
Keberadaan Rimbo Kompos sebagai pelaku usaha di bidang pengolahan sampah mendapat apresiasi dari Kadis DLH Tebo. Rimbo Kompos telah berkontribusi dalam mengurangi jumlah sampah yang ada di Rimbo Bujang melalui proses daur ulang dan pengolahan sampah organik.
Rimbo Kompos diharapkan dapat bekerja sama dengan Dinas DLH dalam proyek pengelolaan sampah yang lebih efektif di Kabupaten Tebo. Dengan sinergi antara pemerintah dan sektor usaha, diharapkan pengelolaan sampah dapat berjalan lebih baik dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Harapan dan Kolaborasi Masyarakat serta Pemerintah
Kadis DLH Tebo menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dalam menangani masalah sampah. Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah dengan tertib serta memanfaatkan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik menjadi faktor utama keberhasilan program ini.
Diskusi ini memberikan harapan bahwa masalah sampah di Rimbo Bujang dapat segera diatasi dengan langkah-langkah konkret dan terstruktur. Dengan kerja sama yang erat antara berbagai pihak, harapan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat semakin dekat untuk diwujudkan.
Dengan solusi yang telah dirancang, dalam beberapa tahun ke depan pengelolaan sampah di Rimbo Bujang diharapkan semakin baik, TPS lebih tertata, dan masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Sinergi yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha menjadi kunci utama keberhasilan program ini demi mewujudkan Kabupaten Tebo yang lebih bersih dan nyaman bagi semua.